Kamis, 17 Februari 2011

Lagi, Dua Kuburan Bayi Disatroni

PERUSAKAN dua makam bayi kembali terjadi Sidoarjo. Dua makam milik warga Griya Pabean Sedati diduga dirusak. Posisi dua makam bayi tersebut berada di pertengahan Dusun Bonosari dan Alas Tipis yang sebelumnya sudah dibongkar oleh pelaku perusakan.


Makam Bonosari berada di sebelah Timur Makam Girya Pabean, sementara makam Alas Tipis berada di sebelah barat. Makam warga perumahan Griya Pabean II kondisinya sama dengan makam sebelumnya yang dirusak.
Makam yang diduga dirusak itu adalah anak dari Nurmainy warga Griya Pabean II No 29 Kecamatan Sedati yang meninggal tahun 2005. Satu lagi makam Sebina Aurelia Putra anak Fian Aprillo yang meninggal dengan usia 7 bulan. Dua makam ini posisinya berdampingan dan ada bekas dirusak dan digali oleh orang lain.
Di sisi lain, setelah diamati, pembongkaran terhadap dua makam milik warga Wisma Pabean Sedati ternyata hanya menyisakan tiga ikat kain kafan. Sementara tulang, kayu dan kain kafan sudah tidak ada di dalam makam.
Abdul Aziz kakek dari Zebina meyakini jika mayat cucunya tersebut dicuri oleh orang yang tak bertanggung jawab. "Jika ditangkap bersyukur, kalau tidak dosanya ditanggung sendiri," katanya. Menurutnya inisiatif penggalian ini dilakukan karena melihat banyak mayat yang digali. "Ini sudah pidana pencurian," katanya.
Ditambahkan semua tali ikat kain kafan akan dikembalikan dan dimasukkan dalam pusara kemudian diurug kembali. Dirinya juga meminta aparat kepolisian serius menangani kasus pencurian mayat bayi di Sedati. "Selama ini baru kali ini menjumpai aksi pencurian mayat bayi seperti ini," kata Abdul Aziz.
Hingga kini, sudah 24 makam bayi diedel-edel pencuri. Dusun Bonosari ada 15 makam, di Desa Semampir 5 makam. Sedangkan dusun alas Tipis 2 makam, sementara 2 Makam ditemukan lagi di Griya Pabean. Sehingga total makam yang dirusak ada sekitar 24 makam.
Di sisi lain, pencurian mayat membuat ngeri para anak kecil. Sekitar 624 siswa Sekolah Dasar Islam (SDI) Raudlatul Jannah Pepelegi Sidoarjo, kemarin, menggelar Salaty Gaib dipimpin ustad Wawan Fitriono SPdI, satu di antara pengajar Al Islam.
“Bersamaan dengan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW kami mengajak seluruh siswa untuk melakukan doa bersama dan Salat Gaib untuk para korban pencurian jasad bayi di Sedati Sidoarjo. Sekaligus untuk pembelajaran,” terang Ketua Panitia Devi Hardiana Wati.
Devi menambahkan, aksi teatrikal dan salat gaib merupakan puncak dari rangkaian acara kegiatan House dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW 1432 Hijriyah. Dalam teatrikal tersebut sengaja mengangkat peristiwa yang menjadi sorotan masyarakat Indonesia saat ini, seperti maraknya aksi aknarkisme di beberapa daerah di tanah air dan fenomena pencurian jasat bayi di Sidoarjo sendiri.
Aeakan-akan masyarakat sekarang ini cenderung berperilaku seperti masyarakat sebelum lahirnya Rasulullah, yang kita kenal dengan masa jahiliyah. Seperti mudahnya berbuat anarkis oleh alasan-alasan yang sepele. Lebih-lebih fenomena mencuri jasad bayi yang sangat tidak manusiawi.
Kecaman atas peristiwa itu juga disampaikan M Akhyar Taqihuddin, satu di antara siswa kelas 4, yang merasa turut prihatin dan miris melihat fenomena pencurian jasad bayi dan balita di beberapa pemakaman di wilayah Sedati Sidoarjo. “Perusakan makam dan pencurian jasad bayi sungguh suatu perbuatan tidak bermoral dan tidak manusiawi,” kata Akhyar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar